Bayi Susah BAB?? Jangan Panik!!

Perasaan khawatir dan sedih menjadi satu sehingga kerap memunculkan kebingungan dan kepanikan. Itulah yang biasa dialami ibu-ibu muda saat anaknya yang masih balita mengalami sakit, termasuk susah BAB.

Sulitnya BAB pada anak batita, karena kebanyakan anak semasa itu sudah mulai menyantap makanan seperti orang dewasa, dengan tambahan susu formula. Pada masa-masa seperti itu peran orang tua, khususnya ibu sangat dibutuhkan untuk mengatur makanan yang diberikan kepada anak. Selain tetap memberikan susu formula sebagai penopang pertumbuhannya, juga harus memberikan makanan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan mulai dari karbohidrat, protein, lemak sayuran dan buah-buahan, atau yang disebut 4 sehat 5 sempurna itu harus benar-benar menjadi asupan makanannya bagi anak.


Kalau anak tidak suka buah-buahan atau sayuran, harus diusahakan agar bisa dimakan oleh anak. Orang tua harus pandai-pandai membujuknya atau harus bisa mengemas sayuran atau buah-buahan itu menjadi sesuatu yang menarik bagi anak, hingga mau memakannya. Sehingga anak bisa lancar dalam pup (BAB). Selain itu bisa juga dengan memperbanyak mnum air putih.
Namun jika semua kebutuhan nutrisi itu dirasa sudah mencukupi dalam asupan bayi, tapi anak masih tetap sulit BAB, sebaiknya orangtua segera memeriksakannya ke dokter. Karena khawatir di dalam alat pencernaannya terdapat bakteri-bakteri jahat yang perlu segera diantisipasi oleh penanganan dokter.

Apalagi jika di anusnya sudah terlihat ada luka karena panas atau terlalu padatnya feces anak. Begitu juga jika sudah terlihat ada darah di fecesnya, lebih baik segera periksakan ke dokter.

Anak perlu diperiksa dokter, ketika:

• Anak masih susah BAB, padahal sudah memperbanyak minum dan buah-buahan khususnya pepaya
• Anak tampak sangat kesakitan saat BAB
• Telihat bercakan darah pada feces
• Terlihat ada robekan di daerah anus

Anak Perlu Ketenangan dan Kebiasaan

Selain karena jenis makanan yang makin banyak dimakan, sulitnya anak BAB juga bisa disebabkan anak tidak dibiasakan BAB teratur. Orang tua harus rajin mngajak anaknya ke toilet setiap pagi untuk membiasakan anak BAB di pagi hari.

Orang tua sekarang ini kebanyakan membiarkan anaknya BAB kapan saja, karena si anak telah dilengkapi popok sekali pakai. Kondisi ini memang membuat orang tua tidak pusing dan tidak khawatir BAB anak yang tercecer di tengah rumah. Namun kebiasaan itu, akan membuat anak pada masa batita tidak mengalami banyak pelatihan atau stimulasi yang sebetulnya sangat dibutuhkan.

Di samping perlunya dibiasakan keteraturan atau terpola, momen BAB bagi anak itu merupakan sesuatu momen mengenakkan bagi anak. Karenanya, suasana sekeliling anak ketika BAB harus dibuat tenang, sehingga anak merasa nyaman dan tidak merasa terganggu konsentrasinya saat BAB.